Pj Bupati Ciamis, Budi Waluya, membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Manajemen Pengelolaan Masjid yang berlangsung di Masjid At-Taqwa, Perum Kertasari Blok 5, Kelurahan Kertasari.
Kegiatan ini menjadi upaya strategis untuk meningkatkan peran masjid sebagai pusat ibadah sekaligus penggerak sosial dan ekonomi umat.
Bimtek ini diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Ciamis bekerja sama dengan DMI, MUI, Kemenag, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Hidayah Berbagi Indonesia (HBI).
Acara tersebut diikuti oleh 100 peserta yang merupakan perwakilan dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) se-Kabupaten Ciamis.
Dalam sambutannya, Budi Waluya menyoroti pentingnya pengelolaan masjid yang lebih profesional agar masjid dapat berfungsi maksimal sebagai pusat kegiatan umat.
Menurutnya, tantangan zaman memerlukan pengurus masjid yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan serta memanfaatkan teknologi dan manajemen modern.
Budi menuturkan, masjid tidak boleh hanya menjadi tempat ibadah rutin, tetapi juga harus menjadi pusat pemberdayaan umat.
Pengelolaan yang efektif akan menjadikan masjid mampu mendukung kebutuhan spiritual, sosial, dan ekonomi masyarakat sekitar.
Budi juga mengingatkan pengurus masjid untuk memperhatikan berbagai aspek manajemen, seperti transparansi keuangan, pemeliharaan fasilitas, hingga pemanfaatan teknologi.
Ia mencontohkan, penggunaan platform digital dapat membantu mempermudah pengelolaan masjid sekaligus menarik perhatian generasi muda untuk berpartisipasi aktif.
Selain itu, Budi menekankan pentingnya kepekaan sosial pengurus masjid.
Ia mengajak mereka untuk lebih memahami kebutuhan jamaah dan masyarakat sekitar, sehingga program-program yang dirancang dapat memberi manfaat nyata, baik secara spiritual maupun material.
Sebagai penutup, Budi Waluya menyampaikan harapannya agar masjid-masjid di Ciamis dapat berkembang menjadi pusat kegiatan umat yang benar-benar makmur dan membawa berkah bagi semua pihak.
“Kegiatan ini adalah langkah awal. Semoga kita semua mampu mewujudkan masjid yang bukan hanya ramai, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi pembangunan umat,” katanya.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI Kabupaten Ciamis, H. Syarip Nurhidayat, turut menyampaikan pandangannya.
Ia menegaskan bahwa masjid memiliki peran sentral dalam kehidupan umat Islam, tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan peradaban.
Dengan jumlah masjid yang mencapai 8.624 unit tersebar di 27 kecamatan, masjid di Ciamis memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak umat.
“Khususnya dalam mendorong perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, masjid dapat menjadi basis pemberdayaan umat melalui program-program ekonomi, seperti pengelolaan zakat, infak, dan sedekah yang lebih terstruktur.
Selain itu, masjid juga bisa menjadi tempat pelatihan kewirausahaan dan pusat informasi bagi masyarakat.
Melalui bimbingan teknis ini, diharapkan para pengurus masjid di Kabupaten Ciamis memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih baik dalam mengelola masjid secara modern.
Dengan demikian, masjid dapat menjadi tempat yang tidak hanya ramai dikunjungi jamaah, tetapi juga memberikan manfaat luas bagi masyarakat di sekitarnya.