Pentingnya nilai silaturahmi dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan Islam, menjadi sorotan utama Mohamad Ijudin saat ia menjadi narasumber dalam acara Kuliah Umum Hari Lahir (Harlah) PAI ke-39.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam Darussalam (UID) Ciamis ini berlangsung Senin, (18/11/2024), di Aula Jenderal Soedirman, UID Ciamis.
Acara ini mengusung tema besar terkait peran penting komunikasi dalam pendidikan, khususnya bagi para pendidik dan tenaga kependidikan.
Hadir sebagai narasumber adalah dua tokoh berpengalaman di bidang pendidikan.
Mohamad Ijudin, M.Pd., membawakan materi bertajuk Menguatkan Komunikasi antara Guru dan Wali Murid dalam Proses Pendidikan.
Sementara itu, John Husein Muhammad, M.Pd., C.Ht., mengupas tema Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Public Speaking Guru untuk Pembelajaran yang Efektif.
Dalam pemaparannya, Mohamad Ijudin menekankan bahwa komunikasi dalam Islam sejatinya sama dengan silaturahmi.
“Dalam Islam, komunikasi itu disebut silaturahmi. Esensi dari komunikasi adalah mempermudah segala persoalan hidup, termasuk dalam bidang pendidikan dan pengajaran,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa komunikasi yang efektif menjadi kunci dalam menyelesaikan berbagai masalah.
“Tanpa komunikasi yang baik, persoalan tidak akan pernah selesai. Sebaliknya, dengan komunikasi yang efektif, segala masalah dapat diselesaikan dengan baik,” kata Ijudin, yang juga merupakan Ketua FKB Ciamis sekaligus Anggota DPRD Ciamis.
Sebagai Fasilitator Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) Ciamis, Ijudin menjelaskan tiga fungsi utama silaturahmi dalam pendidikan.
Pertama, silaturahmi mempermudah penyelesaian segala urusan, termasuk dalam proses pendidikan dan pengajaran.
Kedua, komunikasi menjadi alat utama untuk menyelesaikan berbagai persoalan.
“Tanpa komunikasi, masalah tidak akan terselesaikan,” tegasnya.
Ketiga, komunikasi berfungsi untuk meningkatkan efektivitas pekerjaan dan tugas dalam kehidupan sehari-hari.
“Segala pekerjaan kita tidak akan berjalan efektif dan efisien jika tidak disertai komunikasi yang baik,” tandasnya.
Melalui pemaparan tersebut, Ijudin menekankan bahwa pendidik tidak hanya harus menguasai materi ajar, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik.
Hal ini menjadi salah satu kunci untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang harmonis, efektif, dan produktif.