Berita

Kampung Bungur Jalatrang, Destinasi Agrowisata di Ciamis Jawa Barat

Kampung Bungur, yang berlokasi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, bukan sekadar kawasan ketahanan pangan. Tetapi juga merupakan destinasi agrowisata yang menarik perhatian.

Dibangun oleh Pemerintah Desa Jalatrang, Kecamatan Cipaku, kawasan seluas sekitar 6 hektar ini terletak dekat dengan Gunung Sawal.

Kawasan ini menawarkan pesona alam yang memukau dengan kehijauan tanaman dan hamparan persawahan.

Destinasi Wisata dan Edukasi

Kampung Bungur tak hanya menjadi tempat yang ideal bagi pecinta alam, tetapi juga merupakan surga bagi mereka yang gemar berfoto.

Kawasan ini tidak hanya memanjakan mata dengan pemandangan yang indah, tetapi juga memberikan pengalaman edukasi yang berharga, terutama bagi pelajar dan anak usia dini.

Lokasi dan Aksesibilitas

Dari pusat Alun-alun Ciamis, perjalanan menuju Kampung Bungur sekitar 14 kilometer atau sekitar 30 menit.

Rute perjalanan dari Alun-alun Ciamis mengarah ke Jalan Ciamis-Cirebon. Di Pasar Buniseuri, belok kiri dan ikuti petunjuk arah yang tersedia.

Jika menggunakan kendaraan umum dari Terminal Ciamis, perjalanan bisa dilakukan dengan menggunakan mobil elf jurusan Kawali-Cirebon atau menggunakan Angdes dengan tujuan Desa Jalatrang.

Daya Tarik Kampung Bungur

Di dalam Kampung Bungur, terdapat beragam fasilitas yang menarik. Mulai dari peternakan berbentuk villa seperti villa domba, villa ayam, villa sapi, hingga kolam ikan.

Kawasan ini juga meliputi lahan pertanian dengan kebun jagung, ubi ungu, dan padi, serta dilengkapi dengan leuit sebagai tempat penyimpanan hasil panen.

Selain itu, tersedia juga Camping Ground dan akses WiFi gratis bagi pengunjung.

Perkembangan Kampung Bungur

Meskipun masih dalam tahap pengembangan, Kampung Bungur telah memiliki fasilitas yang memadai seperti tempat parkir, mushala, toilet, dan warung yang menyediakan beragam oleh-oleh khas.

Pembangunan Kampung Bungur sendiri merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan program ketahanan pangan.

Hal itu merujuk edaran Kementerian Desa yang menetapkan alokasi minimal 20 persen dana desa untuk ketahanan pangan pada tahun 2022.

Transformasi Lahan dan Potensi Edukasi

Lahan seluas 6 hektar yang semula tidak produktif telah diremajakan menjadi kawasan yang produktif, melalui upaya Pemerintah Desa.

Inisiatif ini membawa kemajuan dengan adanya pembangunan Kampung Bungur.

Sejak dimulainya pada tahun 2021, Kampung Bungur telah menjadi destinasi kunjungan populer bagi pelajar dari berbagai tingkatan, mulai dari PAUD hingga SMA.

Potensi ini mendorong pengembangan Kampung Bungur sebagai tempat wisata edukasi.

Misi dan Harapan

Tahap demi tahap, Kampung Bungur berencana menyediakan simulasi bagi pengunjung tentang cara menanam padi, kacang, ubi, dan berbagai jenis tanaman lainnya.

Selain itu, anak-anak juga dapat berpartisipasi memberi pakan di peternakan yang ada di Kampung Bungur.

Kampung Bungur telah menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi.

Terlebih, pengelola mengusung semangat ‘Ulin Sapuasna Mayar Saikhlasna’ yang berarti ‘Bermain Sebanyaknya, Membayar Seikhlasnya’.”

Arti dari Nama Kampung Bungur

Kampung Bungur dinamai dari sebuah pohon Bungur yang menjadi ikon di lokasi ini. Bahkan, pohon Bungur ini menjadi sumber air bagi masyarakat sekitar.

Harapannya, Kampung Bungur menjadi kawasan yang dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat.

Termasuk memberikan kontribusi pada Pendapatan Asli Desa (PAD), serta mendukung program pemulihan ekonomi nasional melalui ketahanan pangan.

Kampung Bungur memiliki potensi luar biasa sebagai destinasi agrowisata dan edukasi yang tak hanya mempesona tetapi juga mendidik, serta berkontribusi pada perkembangan ekonomi lokal dan nasional.