Berita

Gelar Sosialisasi 4 Pilar, Ini Pesan Kang Agun untuk Ibu-ibu GOW Ciamis

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Dapil Jabar X, Agun Gunandjar Sudarsa menggelar kegiatan sosialisasi 4 pilar MPR RI, Senin (24/7/2023) di Gedung Puspita Ciamis. Kegiatan tersebut mengusung tema Perempuan dan Demokrasi membangun Indonesia Sejahtera.

Peserta dalam kegiatan tersebut yaitu puluhan perempuan yang tergabung dalam gerakan organisasi wanita atau GOW Kabupaten Ciamis.

Agun mengatakan, kegiatan 4 pilar ini sudah rutin dilakukan. Tapi, kali ini mengambil segmen perempuan yang tergabung dalam gerakan organisasi wanita (GOW) Ciamis dengan mengambil tema Perempuan dan Demokrasi membangun Indonesia Sejahtera.

“Karena kalau kita mau menyadari sebetulnya, demokrasi yang kita bangun itu harus demokrasi yang lembut, demokrasi yang tahu bahwa filosofi hidup itu kita sebagai insan manusia yang terlahir dari seorang ibu,” katanya.

Jadi, kata dia, 4 pilar yang saat ini lakukan itu karena sudah berkolerasi dengan mekanisme tahun politik, sehingga peran Ibu-ibu ini harus semakin didepankan. Hal itu untuk mengajari masing-masing organisasi untuk tetap bersikukuh memberikan pembelajaran, pencerahan kepada komunitas yang dibinanya.

“Bahwa dalam berdemokrasi itu bukan lagi saatnya kita saling caci maki, saling serang menyerang. Tapi berdemokrasi yang penuh kelembutan, demokrasi yang penuh kedamaian kita boleh berkompetisi tapi kita tidak boleh lagi mempertentangkan perbedaan itu sebagai permusuhan,” ucapnya.

Tapi perbedaan itu sebuah keniscayaan untuk berkompetisi, bersaing untuk mencari memilih pemimpin sebagaimana pilihan yang dikehendaki oleh rakyat. Kriteria ita juga harus dilakukan secara genjar.

“Harus diyakini bahwa pemilu itu bukan ajangnya partai politik, pemilu itu bukan ajangnya caleg. Tapi pemilu itu adalah ajang berbahagia partisipasi dari seluruh warga termasuk ibu-ibu,” terangnya.

Kang Agun menambahkan, terkait golput atau golongan putih itu, menurutnya adalah sesuatu yang tidak baik. Karena, kalau jadi seorang warga negara yang baik itu menggunakan hak dan kewajibannya dengan baik tidak dengan cara memusuhi.

“Kalau mau bertanggung jawab berpartisipasi mengajari, memberikan agar masyarakat itu sungguh-sungguh datang untuk memilih pemimpin yang lebih baik lagi. Karena kalau dilepas begitu saja sayang sekali,” pungkasnya.