Berita

DP2KBP3A Ciamis Bentuk Sekolah Kependudukan untuk Minimalisir Bullying

Dalam upaya menjauhkan dari sikap arogansi dalam sikap bullying yang nantinya bisa berdampak terhadap masa depan anak bangsa, DP2KBP3A Ciamis mempunyai program Sekolah Kependudukan.

Sekolah kependudukan sendiri diharapkan dapat meminimalisir perilaku bulliying. Pasalnya sikap bullying dapat berdampak negatif terhadap masa depan karakter bangsa.

Kepala DP2KBP3A Ciamis, Dian Budiyana mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam pendampingan pola edukasi kepada masyarakat.

Salah satunya, bekerjasama dengan sejumlah sekolah di Kabupaten Ciamis dalam program sekolah Kependudukan.

“Kita telah bekerjasama dengan sejumlah sekolah di Ciamis untuk menyisipkan pelajaran sekolah kependudukan,” katanya, Selasa (28/3/2023).

“Jadi, bukan menambah pelajaran dalam kurikulum, tapi lebih kepada menyisipkan edukasi kependudukan seperti halnya pada pelajaran geografi,” tambahnya.

Terkait sekolah kependudukan yang selalu terawasi semua pihak, Dian berharap, dapat meminimalisir perilaku bullying. Maka dari itu, edukasi dan sosialisasi dalam menciptakan lingkungan yang baik sangat penting bagi tumbuh kembang anak

“Dengan melibatkan ulama dan upaya sosialisasi terkati pola parenting yang baik akan menjauhkan anak dari sikap arogan,” harapnya.

Menurutnya, selain sekolah kependudukan, DP2KBP3A Ciamis juga tengah membentuk pusat informasi remaja yang tersebar di 27 kecamatan di Kabupaten Ciamis.

Hal tersebut, sambung dia, sebagai upaya untuk wahana komunikasi edukasi dan juga evaluasi para remaja.

“Iya, kita juga saat ini tengah optimalkan pusat informasi remaja untuk setiap kecamatan, bahkan kita upayakan sampai ke desa. Supaya para remaja dapat bersosialisasi dan bertukar informasi,” tuturnya.

Dian menjelaskan, selain nantinya untuk pengembangan wawasan keilmuan dan juga sosial, ada beberapa hal yang jadi fokus pembahasan dalam pusat informasi remaja ini.

Seperti halnya, lanjut dia, terkait bahaya narkoba, sex bebas dan juga HIV/AIDS. Hal tersebut sangat tidak diharapkan dan tidak terjadi kasus kenakalan remaja seperti itu.

“Hal tersebut menjadi bahan diskusi dan evaluasi para remaja dengan hadirnya konsep-konsep kegiatan positif sebagai wahana kegiatan untuk menunjang potensi-potensi yang ada pada segala bidang,” jelasnya.

Dian menambahkan dengan hadirnya pusat informasi remaja ini bisa memberikan edukasi terkait perilaku baik dan upaya menjauhkan diri dari sikap buruk. (adv)