Berita

Ciamis Jadi Daerah Penghasil Ayam Pedaging Kedua di Jabar dan Nasional

Kabupaten Ciamis jadi daerah penghasil ayam pedaging kedua di Jawa Barat dan Nasional, hal itu berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis yang merujuk dari BPS tahun 2021.

Selain ayam pedaging, Kabupaten Ciamis juga penghasil ayam petelur ke 4 di Provinsi Jawa Barat.

Kepala Disnakkan Ciamis, Syarief Nurhidayat mengatakan, alasan Kabupaten Ciamis menjadi daerah penghasil ayam pedaging kedua di Jabar dan Nasional itu karena kultur masyarakatnya.

“Jadi, masyarakat Ciamis itu memiliki mata pencaharian sebagai petani dan juga peternak,” katanya, Kamis (9/3/2023).

Menurut Syarief, populasi ayam ras pedaging di Kabupaten Ciamis itu mencapai 105 juta per tahunnya.

“Siklusnya itu memang berbeda-beda, jadi ada 105 juta ekor setiap tahunnya. Jadi, ayam pedaging di Ciamis ada di urutan kedua di Jabar dan Nasional,” tuturnya.

Dari jumlah angka populasi tersebut itu berasal dari peternak yang berada di setiap kecamatan di Kabupaten Ciamis. Namun, untuk jumlah peternaknya sendiri itu masih dalam pendataan.

“Selama Pandemi kemarin itu banyak peternak yang gulung tikar. Kemudian pada tahun 2023 ini juga ada peternak yang mencoba untuk bangkit kembali,” ucapnya.

Syarief menjelaskan, untuk penghasil ayam ras pedaging terbanyak itu ada di 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Rancah dengan populasi 15.893.784 ekor.

Kemudian ada Cisaga sebanyak 10.962.000 dan ada Kecamatan Kawali sebanyak 11.266.807 ekor, lalu yang terakhir ada Panawangan sebanyak 11.640.024 ekor.

“Dari 27 kecamatan itu yang populasi ayam pedaging tersebar di 26 kecamatan saja. Jadi ada satu kecamatan yakni Purwadadi yang tidak ada,” jelasnya.

Syarief menuturkan, tidak hanya ayam pedaging, akan tetapi Kabupaten Ciamis juga penghasil ayam petelur ke 4 di Jawa Barat.

Populasi tersebut, ada sebanyak 40 persen itu dihasilkan dari peternak di wilayah Cigebot, Desa Muktisari, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis.

“Untuk ayam petelur itu kita di peringkat ke 4 di tingkat Jawa Barat,” pungkasnya. (Ghozin/Fey)